Dia menilai paradigma tersebut tidak lagi optimal jika masih diterapkan. Sebab tidak sejalan dengan posisi geografis serta topografi Ibu Kota Nusantara.
Secara geografis, Nusantara memiliki kerentanan tinggi terhadap ancaman eksternal, khususnya yang bersumber dari udara. Oleh karena itu, kapasitas anti-access/area-denial di sekitar IKN perlu diperkuat," tutur Andi saat Orasi Ilmiah HUT ke-57 Lemhannas, Kamis (19/5/2022).
Sementara itu, sambung dia, struktur topografi IKN Nusantara mengharuskan sistem pertahanan darat harus lebih diarahkan pada mobilitas strategis.
"Indonesia harus lebih mengedepankan prinsip forward presence untuk menjaga nusantara di sektor maritim," tuturnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta