get app
inews
Aa Read Next : Indonesia Ratifikasi CRPD sebagai Jalan Memastikan Kesehatan Mental Penyandang Disabilitas

IKN Nusantara Rentan Serangan Udara, Panglima TNI: Banyak Kekurangan Terkait Jumlah Alutsista TNI

Senin, 23 Mei 2022 | 12:46 WIB
header img
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa merespons soal wilayah udara IKN Nusantara rentan terkena serangan udara. (Foto: MPI)

 

JAKARTA, iNews.id - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa merespons soal wilayah udara IKN Nusantara rentan terkena serangan udara.Hal itu sebelumnya di sampaikan Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto.

Andika mengakui masih banyak kekurangan terkait jumlah alutsista TNI. Menurut dia, kekurangan tersebut berlaku dia tiga matra, baik darat, laut maupun udara.

"Kalau dilihat dari alusista kita memang masih kurang banyak sekali. bukan hanya di udara tapi juga di matra darat dan matra laut," ujar Andika di Kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (23/5/2022).

Kendati demikian, Andika menambhkan, bahwa hal tersebut merupakan upaya maksimal yang telah diberikan pemerintah kepada TNI melalui pengadaan di Kementerian Pertahanan (Kemhan). Oleh karena itu, Andika tetap menghaturkan Terima kasih kepada Pemerintah.

"Yang jelas apapun yang bisa diberikan oleh pemerintah kepada TNI dalam hal pengadaan alutsista ini dieksekusi oleh Kementerian Pertahanan kita sudah sangat berterima kasih. Karena memang itulah kemampuan negara," tuturnya.

Pemerintah kata dia telah berusaha memberikan yang terbaik sesuai dengan kondisi keuangan anggaran negara. Menurutnya, setiap tahun ke tahun ada saja anggaran yang naik maupun turun dan hal itu akan berpengaruh kepada sasaran Alutsista yang diinginkan.

"Tapi yang jelas tidak ada pemerintah yang kemudian tidak berusaha maksimal dalam memberikan anggaran, termasuk pemerintah presiden saat ini," pungkasnya.

Diberitakan sebelumya, Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto menuturkan pemindahan Ibu Kota dari DKI Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur perlu disertai dengan perubahan paradigma pertahanan. Menurutnya selama ini pertahanan Indonesia cenderung berfokus pada pertahanan berbasis darat.

Dia menilai paradigma tersebut tidak lagi optimal jika masih diterapkan. Sebab tidak sejalan dengan posisi geografis serta topografi Ibu Kota Nusantara.

Secara geografis, Nusantara memiliki kerentanan tinggi terhadap ancaman eksternal, khususnya yang bersumber dari udara. Oleh karena itu, kapasitas anti-access/area-denial di sekitar IKN perlu diperkuat," tutur Andi saat Orasi Ilmiah HUT ke-57 Lemhannas, Kamis (19/5/2022).

Sementara itu, sambung dia, struktur topografi IKN Nusantara mengharuskan sistem pertahanan darat harus lebih diarahkan pada mobilitas strategis.

"Indonesia harus lebih mengedepankan prinsip forward presence untuk menjaga nusantara di sektor maritim," tuturnya.

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Follow Berita iNews Riau di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut